Kalian pernah tidak merasakan hal yang sama, ketika kita benar-benar diberi petunjuk oleh Allah kalau kita ternyata salah. Dan kenapa Allah memang sampai sekarang belum mengabulkan doa yang selalu di sebut di sepertiga malam itu. Ternyata aku baru sadar jika selama ini aku salah, aku terlalu menginginkan hal yang tak seharusnya menjadi milikku. Maafkan aku Wahai Rabbku selalu saja memaksakan kehendak itu.
Sewajarnya
saja jika mencintai seseorang dalam melampiaskan keinginan hati, dan ternyata
yang ditunggu selama ini bukan itu. Bukan sosok laki-laki yang mengendarai
kendaraan mewah atau baju bermerk yang selalu ia kenakan.
Bukan
soal keluar kesana-kemari dengan perempuan yang bukan mahrom atau bahkan hingga
batas jam layaknya remaja bergaul dengan komunitasnya, bukan itu semua yang ku
mau. Mencintai dalam diam, bukan berarti mengalah dengan keadaan. Namun
bagaimana ia mengatur segala rasa yang ada di qolbun dan dipautkan dengan
caranya meminta kepada Rabb-Nya.
Bagaimana jika kita salah berdoa, berdoa di
sini maksudnya sosok yang kita inginkan ternyata sudah mengikat janji dengan
wanita lain, bahkan sudah merencanakan hal yang akan dibangun di masa depan.
Bukankah
itu sakit namun rasanya hampir menyerah bukan? Tapi perlu kita tahu semua yang
kita lakukan saat ini, yang terjadi pada detik ini juga dan yang akan datang
itu semua atas kehendak Allah.
Kalau
Allah sudah berkendak Si A untukmu tentu Allah pasti mudahkan prosesnya namun
sebaliknya jika Si A tidak menjadi takdir untuk mendampingi hidupmu tentu tak
akan pernah terjadi. Janji Allah itu pasti, kalian jangan cemas menghadapi hal-hal seperti ini.
Salah
berdoa dan Allah perlihatkan semua dusta itu di depan kita. Tak perlu menuntut,
cukup syukuri karena masih ada waktu untuk memperbaiki kesalahan. Berdoalah
untuk meminta laki-laki yang selalu taat kepada Allah dan Rosul-Nya.
Dan
hatinya selalu terpaut bahwasannya Allah selalu saja mengawasinya tak pernah
terlewatkan satu detik sekalipun. Itu yang terpenting karena tujuan mulia
selama kita hidup di dunia, yakni hanya untuk mengejar Ridho Allah Swt. Allah
sudah menyiapkan sosok pendamping yang hebat, yang sesuai dengan keindahan
akhlaknya tentu saja santri. Mungkin saat ini ia masih bermesraan dengan
Al-Qur’an yang harus ia jaga.
Kalau
kita benar-benar sudah siap Allah akan pilihkan yang terbaik untuk kita.
Setelah ini, berdoanya jangan memaksakan kehendak Allah ya. Tapi, yakinlah pada
Allah kalau pilihannya itu yang terbaik terkadang apa yang menurut kita baik
tapi di mata Allah itu tidak baik dan sebaliknya.
NB:
Hanya goresan kata :)
Post a Comment
Post a Comment