Semua berawal dari sini, aku menapaki langkah kakiku dan sampailah di kota kecil ini. Kota yang membawa kedamaian, tak pernah terbayangkan hingga akhirnya di sini.
Mengejar sejuta cita yang bercampur rasa, seakan tak kuat
untuk bisa menyelesaikan semuanya. Entah mengapa Tuhan mengirimkanku di tempat
ini, aku tidak pernah meminta atau bahkan berdoa untuk sampai di sini.
Alhamdulilah, aku bersyukur Allah masih memberiku umur hingga saat
ini aku masih bisa bernafas dengan gratis, memijakkan kaki di atas bumi,
melihat segala kebesaran-Nya yang mengagumkan. Sang mentari mulai menampakkan
diri, udara hangat menyengat kulitku ku buka buku harianku kutulis dimana hati
ini ingin menungkapkan apa yang dipendamnya selama ini. Tiada tara kebahagiaan
yang diberikan Sang Ilahi Rabbi.
Di kota inilah aku berubah bahkan tak lagi seperti dulu. Seakan mendapat hidayah dari Sang Kholiq, tak pernah menjadi rencana hingga akhirnya menjadi seorang yang amat beruntung bisa dekat dan selalu di kelilingi orang-orang baik yang Allah kirimkan.
Dari sini aku belajar banyak hal,
pengalaman yang sangat bermakna 5 tahun terakhir ini menjadi pelajaran berharga
dalam hidupku. Ternyata banyak hal yang belum aku tahu apa arti dari sebuah
kehidupan yang sesungguhnya. Setiap kali kita dipertemukan oleh seseorang
sebenarnya banyak hal yang harus kita petik dari orang tersebut secara tidak
langsung dia membawa pelajaran yang berharga dari segi manapun.
Sang Pencipta perencana terbaik di seluruh alam, ingin sekali aku
mengetahui takdirku kelak, tapi apalah dayaku. Aku adalah hamba pendosa yang
setiap saat berbuat maksiat, dengan segala kekurangan dalam hidupku, aku tahu dibanding
teman-temanku aku ini tak ada apa-apanya dengan segala kecerdasan mereka dalam
menjalani kehidupan yang fana ini.
Aku hanya bisa menutupi aibku dengan bantuan-Mu Ya Rabb. Aku tahu rencana-Mu yang terbaik dalam hidupku. Ku jalani hari-hariku kini, tanpa sesosok ibu yang biasanya selalu menjadi tempat pulang ternyaman di saat semua lelah ini merenggutku.
Selalu saja aku
tak ingin membuat mereka kecewa bahkan sedih. Aku ingin membanggakan disetiap
detik-menitnya. Mereka selalu saja berjuang dan berkorban untukku, menghiburku
di saat sedih, penuh masalah, rapuh…ingin sekali pulang dan menangis di
pangkuannya dan melepaskan semua masalah ini.
Terimakasih telah mengirimkanku di kota yang indah ini. Aku betah bahkan sampai-sampai tak pernah pulang, dan di saat pulang kini kau telah tiada. Semoga setiap harapan yang kau titipkan padaku semoga Allah selalu meridhoi harapan itu.
Walaupun kini, kau tak menemani di setiap langkah perjuanganku
untuk membahagiakanmu di akhirat kelak di saat aku dipertemukan Allah denganmu,
semoga mahkota itu siap untuk kau kenakan dan memancarkan cahaya yang indah
penuh kebahagiaan.
Post a Comment
Post a Comment